Materi Tema 5 subtema 3 Pembelajaran 3 Kelas 3 SD

SBDP*

*Membuat karya dekoratif*
Lima materi mebuat gambar dekoratif,
yaitu
1. Dasar membuat gambar dekoratif
a. membuat garis lurus
b. membuat garis lengkung
c. membuat garis bergelombang

2. Membuat motif gambar dekoratif
motif gambar dekoratif berdasarkan bentuknya, yaitu
a. Motif geometris
Motif geometris adalah motif gambar dekor yang dibentuk secara seimbang, antara bagian kanan dan bagian kiri, antara bagian atas dan bagian bawah. Gambar motif geometris biasanya dibuat dengan bantuan seperti jangka, penggaris.
b. Motif organis
Kebalikan dari motif geometris adalah motif organis, artinya gambar dekoratif yang dibentuk tanpa memperhatikan kesimetrisan, dan bentuknya bebas
c. Motif alam benda
Gambar dekoratif dengan motif alam benda adalah gambar dekoratif yang dibentuk dari objek alam dan benda benda yang ada.
d. Motif abstrak
Gambar dekoratif motif abstrak adalah gambar dekoratif yang dibuat secara bebas dan tidak didasarkan pada bentuk bentuk tertentu.

3. Membuat variasi gambar dekoratif
Agar gambar dekoratif menjadi karya seni yang tinggi perlu diberikan berbagai variasi variasi yang akan membuat gambar dekoratif terkesan padu, menyeluruh dan kompleks.

4. Pewarnaan gambar dekoratif
Gambar dekoratif pun dapat diberi warna warna sesuai kehendak. Namun karena gambar dekoratif merupakan gambar yang dibentuk dari tarikan garis, maka penggunaan warna harus dikontrol seperlunya saja. Karena ada gambar dekoratif yang akan nampak bagus jika tidak diberi warna.

5. Membuat gambar dekoratif
Setelah mengetahui cara membuat gambar dekoratif, tentu hasilnya adalah sebuah karya dekoratif yang mempesona.


*Matematika*

Jenis-jenis Pecahan

Ada beberapa jenis pecahan diantaranya sebagai berikut ini :
1) Pecahan Biasa
pecahan biasa yakni pecahan dengan pembilang dan penyebut ialah bilangan bulat.
Contohnya :
1/4 , 2/5 , 9/10.
2) Pecahan Murni
Pecahan yang ke-2 adalah pecahan murni yang merupakan pecahan yang pembilang dan penyebutnya adalah bilangan bulat. Hal ini berlaku kepada pembilang harus kurang atau lebih kecil dibandingkan dengan penyebutnya. Pecahan murnai sering disebut dengan pecahan biasa namun pecahan biasa belum pasti bisa dikatakan sebagai sebuah pecahan murni.
Contohnya :
1/6 , 3/5, 7/15
3) Pecahan campuran
Dan yang ke-3 adalah pecahan campura. Jenis yang pecahan ini terdiri dari bagian bilangan bulat dan bagian dari pecahan murni.
Contohnya :
3 ½, 4 ½, 5 ¾.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar