Pengalaman Mendapatkan Rujukan BPJS Kesehatan

Pengalaman Mendapatkan Rujukan BPJS


rujukan BPJS Kesehatan


Bagi anda pengguna BPJS yang mungkin ingin mendapatkan rujukan ke rumah sakit atau dokter spesialis, saya akan bagikan pengalaman saya mendapat rujukan BPJS dan menggunakan rujukan BPJS.

Prosedur mendapat rujukan BPJS
Sebelum saya ceritakan lebih lanjut saya jelaskan prosedur mendapatkan rujukan BPJS. Untuk mendapatkan rujukan BPJS anda terlebih dahulu berobat pada FASKES tingkat I, anda perlu konsultusi lebih dahulu kepada dokter untuk mendapat surat rujukan. lebih singkatnya alurnya seperti ini :

1. Pergi kepuskesmas atau Faskes Tingkat I yang terdaftar pada kartu BPJS anda

2. Antri terlebih dahulu kemudian daftar untuk berobat atas keluhan yang anda alami

3. Setelah itu anda akan berkonsultasi kepada dokter tentang keluhan penyakit yang anda alami

4. Disini anda jika diperlukan anda akan mendapat rujukan lebih lanjut dengan catatan : fasilitas pada Faskes 1 tidak memadai, atau perlu penangan lebih lanjut pada dokter spesialis.

5. Di sini anda bisa meminta surat rujukan kepada dokter namun tetap harus sesuai persetujuan dokter jika di rasa perlu mendapat rujukan. Karena tidak bisa langsung diberi begitu saja sesuai perat
uran jika pasien atau dokter menyalahgunakan fasilitas BPJS maka tidak akan dibayarkan.

6. Jadi klo pengalaman saya sih waktu itu saya gak langsung dikasih rujukan, dikasih penangan dulu. kalo ada keluhan lagi, berobat lagi baru dikasih rujukan.

7. Tapi bisa berbeda juga di tempat lain

8. Setelah mendapat rekomendasi dari dokter, pastikan anda tahu jadwal praktek dokter spesialis yang akan kita tuju.

9. Surat rekomendasi yang kita dapat kita berikan kepada petugas operator puskes untuk dibuat surat rujukan online, tanyakan pada petugas jadwal praktek dokter yang dituju biasanya terlihat secara online. biar gak bolak - balik kalo salah. pastikan semuanya benar, termasuk nama dokter, spesialis apa ? karena kalo salah anda harus minta lagi surat rujukan yang benar. pengalaman saya itu.

10. Setelah mendapat rujukan online dari petugas operator puskes, balik lagi ke dokter puskes minta tanda tangan sama cap baru bisa di pake untuk berobat di rumah sakit rujukan atau dokter spesialis rujukan.

Cerita Pengalaman menggunakan rujukan BPJS di Faskes ke 2

Kebetulan saat itu saya berobat ke dokter gigi. Saya punya keluhan gigi graham bungsu saya tumbuh. Dan itu daripada mengganggu lebih baik dicabut. Cabutnya tidak bisa sembarang cabut tapi harus dioprasi.

Kamu tahu biaya operasi cabut gigi bungsu tumbuh ? ada temen yang baru ketemu cerita katanya kalo gak gak pake BPJS temennya operasi RP. 800.000 - Rp 4jtaan wawaw. langsung gigi doang gw mikir keras.

  • Tapi kalo anda pengguna setia BPJS ya harus sabar.


Kembali ke cerita, setelah mendapat rujukan saya langsung cepat ke rumah sakit rujukan yang saya tuju karena takut antri, atau dokternya pulang. Sampai di sana loh kok sepi, saya senyum sendiri di dalam hati yes, lagi sepi. Lalu saya ke loket pendaftaran dan karena sepi langsung dipanggil.

Saat dipanggil saya ditanya mau berobat apa ? saya bilang saya dapat surat rujukan, sambil saya tunjukan surat rujukannya. Disini yang bikin saya patah hati berkeping - keping, mengingat antrian selama dan sepanjang itu di Faskes I itu sia - sia. Kata petugasnya dibaca "disitu diagnosa penyakitnya itu impaksi gigi (gigi graham terahir tumbuh tidak sempurna dan miring mengganggu gigi lain ), nah ini harus spesialis bedah mulut mbk, sedangkan rujukannya di sini ditulis dokter gigi ini salah harus dibenerin dulu, dan jadwal prakteknya untuk pertma konsultasi dulu, konsultasinya hari senin dan jum'at. Klo hari ini untuk yang udah konsultasi tinggal tindakan. Mbk balik lagi aja hari jum'at minta surat rujukan lagi dibenerin dulu sma petugasnya tapi pagi ya mbk ".

Akhirnya saya pulang capek plus lemes gak langsung ngurus. Campur aduk rasanya. Ya sudah waktu hari jum'at saya datang lagi ke puskes minta benerin surat rujukan online. Langsung aj ke operatornya bilang minta benerin, di print terus minta tanda tangan sama dokter gigi puskes. eh nunggu dulu dokternya belum dateng. Pas jam 8 tet dokter dateng buru2 minta tanda tangan langsung rumah sakit.

Sampai di rumah sakit jam 08. 30 udah ngantri nomor antrian 24, baru nomor 5 dipanggil dan itu bisa 15- 30 menit baru dipanggil. Sampai jam 10 baru dipanggil liat lorong yang ngantri untuk spesialis bedah udah rame. Dokternya belum dateng, ngobrol - ngobrol ada yang dari jam 08.00 nunggu hihihi. Perjuangan ini sungguh amat terasa sekali lika-likunya. "Dokter dateng dan Alhamdulillah sambil sabar dipanggil juga 10. 30 konsultasi ternyata kata dokter kamu impaksi, ini harus di rongent dulu. Rongent dulu tapi gak bisa disini, karena alatnya rusak.

Saya harus dirujuk lagi ke rumah sakit lain yang alatnya lebih memadai dan gak rusak, saya dikasih surat rujukan lagi berbeda dan suruh ke petugas untuk online. Surat rujukan itu tulisannya sih berlaku April 2019 dan sekarang Januari 2019. Saya gak tau itu harus langsung dipake apa nggak. Tapi saya sempat ke rumah sakit terus ke petugas informasi Dokternya prakteknya Senin, Rabu, Jum'at.

Sampai sekarang saya lagi nyari waktu buat kerumah sakit lagi, narik nafas dulu karena sudah mulai masuk kerja.

Jadi kesimpulannya klo mau minta rujukan pastikan rumah sakitnya fasilitasnya lengkap, Surat rujukannya benar, Spesial yang ditujukan benar, Jadwal prakteknya ada. Biar gak bolak - balik.