Materi Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 3 dan 4 Kelas 4 SD


TEMA 8 DAERAH TEMPAT TINGGALKALKU

SUBTEMA 2 KEUNIKAN DAERAH TEMPAT TINGGALKU PB 3 dan 4

   Muatan Pembelajaran :  BI  3.9 dan 4.9, PPKN 3.3 dan 4.3, IPS 3.3 dan 4.3 Hari itu, Dayu dan teman-teman berdiskusI mengenai berbagai pekerjaan sesuai lingkungan tempat tinggalnya. Mereka juga berdiskusi mengenai pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Dayu bercerita bahwa dia dan ayahnya pernah berbincang dengan seorang bapak yang pekerjaannya menjadi badut. Bapak itu bernama Pak Andi. Pak Andi bekerja di sebuah mal dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Pagi hari, Pak Andi menjadi badut di sebuah taman bermain yang letaknya tidak jauh dari mal. Sampai akhirnya, pembicaraan Dayu, Ayah Dayu, dan Pak Andi berlanjut dengan bertukar alamat. Ternyata, tempat tinggal Pak Andi tidak jauh dari mal yang Dayu kunjungi.

Ayo Mengamati
Amatilah gambar-gambar di bawah.

Produksi Distribusi dan Konsumsi Buku

Ingatkah kalian kegiatan ekonomi? Kegiatan ekonomi terdiri atas produksi, distribusi, dan konsumsi. 

1. Apakah yang dimaksud produksi dan produsen?

Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan produsen adalah pelaku kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa.

2. Apakah yang dimaksud distribusi dan distributor?

Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut didistribusikan dari produsen kepada konsumen. Distributor adalah pelaku kegiatan ekonomi yang menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

3. Apakah yang dimaksud konsumsi dan konsumen?

Konsumsi adalah kegiatan menggunakan barang dan jasa. Konsumen adalah pelaku kegiatan ekonomi yang menggunakan barang atau jasa yang dihasilkan produsen.

4. Apa kegiatan penduduk pada gambar rubik “Ayo Mengamati” ?

Pada gambar tersebut terdapat tiga pelaku kegiatan ekonomi, yaitu produsen, distributor, dan konsumen. Ketiga pelaku kegiatan ekonomi tersebut saling berkaitan. Pengusaha memproduksi barang berupa buku. Agar buku tersebut sampai ke tangan konsumen (pelajar), buku tersebut didistribusikan ke toko-toko buku. Toko buku bertindak sebagai penjual buku. Dengan demikian, pelajar sebagai konsumen dapat membeli buku di toko buku dan menggunakannya untuk belajar.

5. Dalam memproduksi buku, seorang produsen melibatkan banyak pekerja. Di antaranya ada penulis buku, ada yang menata isi buku, ada yang menggambar isi buku, ada yang mencetak, ada yang menjilid, ada yang menata buku dalam kardus, ada sopir yang mengantar ke toko-toko buku, dan lain sebagainya. Nah, pilih salah satu diantara pekerja yang ada pada produksi buku. 

Syarat menjadi seorang penulis buku antara lain :
  1. Memiliki ketrampilan menulis yang baik
  2. Memiliki pengalaman yang luas
  3. Memiliki pengetahuan mendalam
  4. Memiliki wawasan yang luas dalam berbagai bidang



Apakah gambar di atas menunjukkan keragaman karakteristik? Apa yang sedang dilakukan anak-anak  pada gambar di atas? Tuliskan pendapatmu pada tempat di bawah.

Terdapat keberagaman karakteristik pada gambar anak-anak tersebut, yaitu keberagaman fisik. Ada anak berkulit gelap. Ada juga anak berkulit putih. Meskipun berbeda warna kulit, mereka tetap bekerja sama dalam melakukan tugas kelompok.

 Kamu di sekolah mempunyai banyak teman dengan keragamannya. Ada teman dengan ciri fisik berbeda-beda. Ada teman berbeda agama. Ada juga teman dengan asal daerah tempat tempat tinggal berbeda. Bagaimana kamu menyikapi keragaman karakteristik di sekolahmu? 

Cara menyikapi keberagaman karakteristik di sekolah yaitu dengan menghormati dan menghargai teman yang berbeda fisik, agama, dan asal daerah. Kita harus tetap menjalin persahabatan dengan semua teman tanpa membeda-bedakan, baik fisik, agama, maupun asal daerah
Daerah tempat tinggal penduduk Yogyakarta beragam. Ada daerah dataran tinggi, dataran rendah, pesisir, kota, dan desa. Di Yogyakarta juga banyak dijumpai sungai, di antaranya Sungai Opak, Sungai Code, Sungai Kuning, Sungai Progo, dan Sungai Gajah Wong. 
 
adalah Sungai Gajah Wong. Penduduk Yogyakarta sering menyebut sungai dengan kali. Kali Gajah Wong adalah sebuah kali yang terletak di tengah-tengah kota Kecamatan Kotagede. Panjang kali ini tidak lebih dari 20 kilometer. Pada 
http://gajahwonggreen.blogspot.co.id/2012/11/sungai-gajah-wong-d.html
abad ke-17, kali ini merupakan kali yang kecil. Masyarakat di daerah tersebut menyebutnya dengan kalen, yang artinya kali kecil. Dan kebetulan airnyapun hanya gemercik mengalir sedikit sekali. .

Berikut cerita mengenai Kali Gajah Wong.

                                                                              Kali Gajah Wong

Hari itu, Ki Sapa Wira bersiul riang. Seperti biasa, ia akan memandikan gajah milik junjungannya, Sultan Agung, raja Kerajaan Mataram. Dengan hati-hati, Ki Sapa Wira menuntun gajah yang dinamai Kyai Dwipangga itu. Mereka berjalan ke sungai yang terletak di dekat Keraton Mataram. 
“Nah, sekarang kau sudah bersih. Rambutmu sudah mengilap, sekarang ayo kembali ke kandangmu,” kata Ki Sapa Wira kepada Kyai Dwipangga. Ki Sapa Wira memang memperlakukan Kyai Dwipangga seperti anaknya sendiri. Tak heran, Kyai Dwipangga amat patuh padanya. Suatu hari, Ki Sapa Wira tak bisa memandikan Kyai Dwipangga. Ada bisul besar di ketiaknya, rasanya ngilu sekali. Badannya juga demam karena bisul itu. Ia meminta tolong pada adik iparnya, Ki Kerti Pejok, untuk menggantikan memandikan Kyai Dwipangga. “Kerti, tolong aku ya. Aku benar-benar tak bisa bekerja hari ini,” kata Ki Sapa Wira. “Tenang Kang, aku pasti akan membantumu. Tapi tolong beritahu, bagaimana caranya supaya gajah itu menurut padaku? Aku takut jika nanti ia marah dan menyerangku,” jawab Ki Kerti Pejok.
“Biasanya kalau ia mulai gelisah, pantatnya aku tepuk-tepuk, lalu aku tarik ekornya. Nanti ia akan kembali tenang dan berendam sendiri di sungai. Kau tinggal memandikannya,” jelas Ki Sapa Wira. Ki Kerti Pejok mengangguk-angguk tanda mengerti. Ia lalu berangkat ke sungai untuk memandikan Kyai Dwipangga. Sepanjang perjalanan Ki Kerti Pejok mengajak Kyai Dwipangga mengobrol. Ia juga membawa buah-buahan sebagai bekal dalam perjalanan. “Gajah gendut, kau mau makan kelapa?” tanyanya sambil melemparkan sebutir kelapa pada Kyai Dwipangga. Kyai Dwipangga menangkap kelapa itu dengan belalainya. Dengan mudah ia memecah kelapa itu dan memakannya. “Sekarang kau sudah kenyang, kan? Ayo jalan lagi,” kata Ki Kerti Pejok sambil memukul pantat Kyai Dwipangga. Sesampainya di sungai, Ki Kerti Pejok melaksanakan tugasnya dengan mudah. Digosoknya seluruh bagian tubuh Kyai Dwipangga sampai bersih dan berkilap. Setelah itu mereka pulang ke keraton Mataram. “Kang, hari ini aku sudah melaksanakan tugasku dengan baik. Apa besok Kakang masih memerlukan bantuanku?” tanya Ki Kerti Pejok pada Ki Sapa Wira. “Jika kau tak keberatan, maukah kau memandikannya sekali lagi? Aku masih demam, sedangkan gajah itu harus dimandikan setiap hari,” jawab Ki Sapa Wira. “Baik Kang, aku tidak keberatan. Toh gajah itu sangat penurut. Jadi, aku tak kesulitan saat memandikannya,” kata Ki Kerti Pejok. “Terima kasih Kerti, lusa aku pasti sudah sembuh. Kau akan bebas dari tugas ini,” kata Ki Sapa Wira. Keesokan harinya, Ki Kerti Pejok menjemput Kyai Dwipangga. Pagi itu hujan turun rintik-rintik, tapi sepertinya tak akan bertambah deras. Di sungai Ki Kerti Pejok bimbang karena dilihatnya air sungai sedang surut. “Wah, airnya dangkal sekali. Mana bisa gajah ini berendam? Aku sendiri saja tak bisa, apalagi gajah yang besar?” pikirnya dalam hati. “Gajah gendut, kita cari sungai yang lain saja. Sungai ini dangkal, kau tak akan bisa berendam di sini.”
Ki Kerti Pejok menuntun Kyai Dwipangga ke hilir sungai. Di situ air tampak tinggi dan aliran juga cukup deras. “Nah, di sini sepertinya lebih asyik. Ayo, sana masuk, berendamlah. Aku akan menggosok punggungmu dengan daun kelapa ini,” kata Ki Kerti Pejok sambil memukul pantat Kyai Dwipangga. Sambil memandikan Kyai Dwipangga, Ki Kerti Pejok berpikir dalam hati. “Sebaiknya aku beritahu Kakang untuk memandikan gajahnya di sini. Disini airnya lebih dalam, arusnya juga cukup deras. Aneh, kok selama ini Kanjeng Sultan Agung tak tahu keberadaan sungai ini, ya?” Saat ia sibuk berbicara sendiri, tiba-tiba dari arah hulu datanglah banjir bandang yang sangat besar. Banjir itu datang dengan sangat cepat. Ki Kerti Pejok dan Kyai Dwipangga bahkan tak menyadarinya. Dalam sekejap, mereka terhempas dan terbawa arus. “Tolong... tolonggg...,” teriak Ki Kerti Pejok. Tapi tak ada yang mendengar. Sungguh menyedihkan nasib Ki Kerti Pejok dan Kyai Dwipangga. Mereka terseret arus dan hanyut sampai ke Laut Selatan. Sungguh sangat disayangkan, mereka binasa dalam keganasan banjir bandang itu. Ki Kerti Pejok tak tahu bahwa selama ini Sultan Agung memang melarang para abdinya memandikan gajah di hilir sungai. Karena ia tahu bahaya bisa datang sewaktu-waktu di sana. Ki Sapa Wira berduka. Ia sangat sedih karena kehilangan adik ipar dan gajah kesayangannya. Untuk mengenang kejadian itu, Sultan Agung menamakan sungai itu Kali Gajah Wong. Kali berarti sungai, gajah wong berarti gajah dan orang. Kali Gajah Wong ini terletak di sebelah timur Kota Yogyakarta.

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan teks cerita di atas.

1. Siapa saja tokoh pada cerita di atas?
2. Adakah tokoh antagonis dan protagonis pada cerita? Siapakah tokoh itu?

Tokoh pada cerita Kali Gajah Wong adalah

  1. Ki Sapa Wira
  2. Kyai Dwipangga, gajah milik Sultan Agung.
  3. Ki Kerti Pejok, adik ipar Ki Sapa Wira.
  4. Sultan Agung, raja Kerajaan Mataram
  5. Tokoh-tokoh yang diceritakan dalam cerita Kali Gajah Wong semuanya merupakan tokoh protagonis, yaitu Ki Sapa Wira, Kyai Dwipangga, Ki Kerti Pejok, dan Sultan Agung. Karena semua tokoh tersebut tidak menunjukkan sifat buruk. Jadi, dalam cerita tersebut tidak terdapat tokoh antagonis.

Tahukah kamu daerah dengan julukan kota 1000 industri? Daerah dengan julukan kota 1000 industri adalah Kota Tangerang di Provinsi Banten. Apa keunikan dari Kota Tangerang? Mari, kita cari tahu.



Tangerang merupakan kota unik dilihat dari kegiatan ekonominya. Kegiatan ekonomi masyarakat dapat dilihat dari hadirnya pasar tradisional yang terletak di Jalan Kisamun pusat Kota Tangerang hingga berdirinya banyak pabrik di Tangerang
Tangerang dijuluki kota 1000 industri karena merupakan pusat industri di Pulau Jawa. Di Tangerang berdiri lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahan-perusahaan internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Selain keunikan pada kegiatan ekonomi, Tangerang memiliki keunikan dari bangunan-bangunan lama yang masih berdiri sampai sekarang. Ayo, lakukan kegiatan berikut.

1. Cari tahu pekerjaan masyarakat Kota Tangerang. Tuliskan pada kotak berikut.
Beberapa pekerjaan masyarakat Tanggerang antara lain sebagai berikut : Dokter, Guru, Buruh, Pegawai Swasta, Pegawai Negeri Sipil, Security, Kasir, Pelayan, Wirausahawan, Pengusaha, Ojek Online, Penulis, Pegawai kontrak dan lain sebagainya.

2. Di Kota Tangerang banyak bangunan tua. Kamu dapat mencari tahu nama-nama bangunan tua di Tanggerang melalui berbagai media. Mintalah pendampingan kepada guru, orang tua, atau orang dewasa jika kalian akan mengakses internet. Tuliskan nama bangunan dan keunikannya pada kotak berikut

1.Museum Benteng Heritage
2.Vihara Padumuttara
3.Pasar Lama Tangerang
4.Kelenteng Boen Tek Bio
5.Masjid Jami Kali pasir
6.Taman Makan Pahlawan Seribu
7.Monumen Lengkong
8.Bendungan Pintu Air Sepuluh

Tangerang sebagai kota industri banyak berdiri pabrik, di antaranya pabrik sepatu dan pabrik ban. Amatilah gambar berikut.

Ayo Mengamati
Karyawan Pabrik

1. Siapa saja yang bekerja di pabrik ban? Siapa saja yang bekerja di pabrik sepatu? Apakah ada pekerja yang sama pada kedua pabrik tersebut? Tuliskan pendapatmu pada kotak berikut.
Pada gambar kedua terlihat sebagian besar buruh yang bekerja pada pabrik sepatu adalah perempuan. Namun, di sana juga terlihat ada pekerja laki-laki. Pada gambar pertama terlihat bahwa pekerja di pabrik ban didominasi oleh laki-laki. Kesamaan pada kedua gambar adalah adanya pekerja lakilaki pada kedua pabrik tersebut.

2. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi. Barang hasil industri memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Adakah di sekitar tempat tinggalmu industri penghasil benda atau barang? Jika ada, sebutkan nama industri yang dijalankan. Siapa saja pekerja dan pekerjaannya. Tuliskan pada kotak berikut.
(hanya sebagai contoh) Di daerah tempat tinggalku terdapat PT. Kencana Tiara Gemilang sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan plastik dimana perusahaan mengelola plastik dari biji plastik menjadi plastik lembaran maupun plastik shopping bag 
Pekerja di sana terdiri dari tim produksi ( tim extruder, tim printing, tim paling dan tim Quality Control)

Di suatu tempat kerja seringkali kita jumpai banyak pekerja dengan berbagai spesialisasinya, sebagai contoh di rumah sakit. Di rumah sakit ada dokter, perawat, ahli gizi, satpam, sopir, dan juru masak. Demikian juga spesialisasi pekerjaan di sekolah. Di sekolah ada pekerja sebagai guru, petugas perpustakaan, satpam, dan  tukang kebun, atau orang yang membersih- 
beragam. Ada siswa yang suka berolah raga, ada siswa yang suka menari, ada siswa yang suka sains, ada siswa yang suka menggambar, ada anak yang suka membaca, dan masih banyak lagi. Setiap siswa juga mempunyai karakter yang berbeda. Ada anak yang pemalu, ada anak yang pendiam, ada anak yang berani, dan masih banyak lagi. Keragaman siswa pada suatu sekolah hendaknya disikapi secara positif.

TUGAS !




Tidak ada komentar:

Posting Komentar